1. Legenda Desa
Bulila adalah berasal dari Buli-Bulili nama rumput (bahasa daerah) riwayat singkat di terima dari tua-tua bahwa setelah Raja Tilahunga dengan pengiringnya sudah lama berlalu dari Desa Hutadaa, datangnya ditempat itu (Hutadaa) Raja Hunginaa Wulea Lo Lipu Lotalaga dengan maksud hendak mendirikan pasar pada tempat yang sekarang ini didirikan pasar, disitu Raja Hunginaa bertanya pada beberapa orang rakyat yang sedang menunggu kedatangan beliau tentang nama rumput yang sedang tumbuh subur disitu, oleh orang-orang itu dijawab rumput ini adalah Buli-Bulili.
Baiklah sabda Raja, kalau begitu bersihkan rumput ini. Kemudian dirikan tangga yang memakai kajang (tanggubu) sekedar melindungi panas matahari dan namailah pasar ini PASAR BULILA.
PASAR BULILA sudah ada di Desa Hutadaa, walaupun masih serba darurat tapi sudah ramai dikunjungi penjual dan pembeli tiap pagi hari, apabila pasar itu terletak dipinggir danau Limboto.
Karena tempat ini sebagai sumber ikan, maka pada setiap petang ikan-ikan itu dibawah ke pasar Telaga, dimana pasar telaga adalah pasar kedua dari PASAR BULILA hingga sekarang.
2. Sejarah Desa
Tahun 1617 Terbentuknya Desa Bulila, Tahun 1885 Pembangunan Masjid AR Rahman Telaga, Tahun 1960 Pembangunan Gedung SMPN I Telaga, Tahun 1960 Pembangunan Gedung SMPN II Telaga, 1961 Pembangunan Gedung SDN II Telaga, Tahun 1965 Pembangunan Gedung SDN I Telaga, Tahun 1966 Terjadi Peristiwa Buruk Pemberontakan G 30 S PKI, Tahun 1977 Terjadi lagi Peristiwa Buruk yaitu Kemarau panjang selama 9 bulan.
Tahun 1978 Pembangunan Gedung TK Kartini, Tahun 1983 Pembangunan Kantor DESA BULILA, Tahun 1989 Pembangunan Mesjid Ammar Bin Yasir, Tahun 1992 Pembangunan Mesjid Ass-Syuhada, Tahun 2001 Pembangunan Gedung Sekolah Almamater, Tahun 2005 Pembangunan Gedung KBIH Multazam Telaga, Tahun 2011 Pembangunan Masjid Nurul Hidayah, Tahun 2012 Dibongkarnya Pasar Bulila, Tahun 2013 Pembangunan Masjid Darul Abror, Tahun 2013 Kebakaran 1 buah rumah penduduk.
Komentar
Posting Komentar